Berbagi rezeki, sedekah dan infaq adalah suatu anjuran yang tersemat dalam ajaran Islam. Siapa yang mempunyai kelebihan rezeki bisa melaksanakan anjuran tersebut. Tentu banyak hikmah dan faedah yang dapat diambil dari anjuran tersebut. Kadang faedahnya hanya bisa dirasakan bagi si pemberi (dermawan) itu sendiri, seperti rasa senang, bahagia, dan syukur.
Membahas tentang berbagi, orang turki mempunyai cara yang unik. Saya yakin ini hanya salah satu bentuk berbagi yang saya amati dan alami. Setiap pekan, khususnya setiap hari jumat kami selalu dikagetkan bunyi bel rumah. Sesaat bergegas membuka pintu, kami tidak menemukan seorang tamu pun.
Toleh ke atas dan lihat ke bawah ternyata ada beberapa lembar uang kertas, kadang 50 lira sampai 300 lira (lira/TRY mata uang turki, boleh diconvert ke rupiah/IDR).
Sampai kisah ini dituliskan saya tidak mengetahui siapa yang memberi rezeki tersebut. Pernah sekali pas bertepatan saat ia telah menyelipkan uang kertas di bawah pintu, saya memantau siapa sih orang ini, gamam saya. Namun, karena ia memakai masker (prokes pandemi covid-19) saya tidak bisa mengenali orang tersebut. Saya lekas segera membuka pintu, dan ia dengan sigap lari ke luar.
Pelajaran yang saya dapat hari ini bahwa berbagi itu tidak perlu melihat status. Berbagi itu tidak perlu menunjukkan muka dan nama. Berbagi itu tidak perlu menampakkan identitas. Saya kira inilah yang dimaknai hikmah "saat tangan kanan memberi maka tangan kiri tidak boleh kelihatan".
Terbesit dalam hati saya, suatu saat cara ini akan saya terapkan di suatu moment dan tempat yang berbeda. Semoga
Untuk narasi video silahkan klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar