Senin, 26 Februari 2018

Keluarga Terbaik_part 2

Dalam tulisan sebelumnya disebutkan tentang upaya yang harus dilakukan untuk menggapai keluarga “samawa”. Dan pada tulisan sekarang akan diulas bahaya dan dampak ketika manusia tidak menjaga keluarganya dengan usaha terbaik. Tentu, apapun suatu hal yang tidak dipersiapkan dengan baik akan berujung pada suatu penyeselan yang akan datang dikemudian hari. Penyesalan yang mendalam itu karena tidak ada usaha memperbaiki sebelumnya.

Efek buruk yang muncul karena sikap acuh itu membahayakan bukan hanya bagi keluarga itu sendiri tetapi juga akan berdampak pada lingkungan sekitarnya. Karena, anggota yang tidak baik akan merugikan teman dan cenderung melakukan perusakan. Itu semua terjadi disebabkan tidak berjalannya proses edukasi dan pengawasan yang diperankan dalam keluarga. Secara khusus dilihat dari kepala keluarga atau kedua orang tua yang tidak mempersiapkan keluarganya menjadi keluarga sakinah.

Nihil kebermanfaatan itu hadir karena dipicu tidak ada yang mau menyadari peran sebagai anggota keluarga mengingatkan untuk dekat dengan Allah. Berbeda halnya, jika kepala keluarga dan orang tua telah mengusahakan membentuk keluarga terbaik, namun hasilnya belum maksimal maka itu perlu dimaklumkan. Artinya, usaha telah dilakukan maka itu bagian dari bentuk kepedulian menjaga keluarga dari bahaya yang berkepanjangan.

Intisari dari bahaya berkepanjangan itu ialah azab api neraka. Allah telah berpesan melalui surat cinta-Nya agar manusia berusaha kuat untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Usaha kuat itu dengan menjalankan perintah dan menjauhi apa yang dilarang Allah. Karena, dengan usaha seperti itulah keluarga akan selamat dari api neraka, dan itu pulalah idaman menjadi keluarga terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar