Dunia dan seisinya mengenal sosok penyayangnya Nabi Muhammad SAW pada umatnya. Ia adalah sosok yang lahir di bumi arab dan tersampaikan gerakan dakwah tauhidnya ke seluruh penjuru bumi ini. Ia adalah sosok paripurna yang dapat diteladani oleh semua elemen masyarakat. Begitu dahsyatnya sosok beliau sehingga para pemikir, praktisi, ilmuan, dan banyak lagi mengakui eksistensi Nabi Muhammad sebagai seorang manusia yang membawa perubahan besar bagi masyarakat dunia. Ia dekat dengan manusia, apalagi dengan Allah sang pencipta. Dia lah yang bergelar kekasih Allah, pengucapan syahadat pertanda masuk Islam haruslah mengikrarkan nama Nabi Muhammad SAW.
Eksistensi diri Nabi Muhammad begitu sangat diagungkan. Walaupun demikian, beliau tidak mau dipandang lebih oleh umatnya. Karena beliau juga manusia sama seperti kita, letak perbedaannya hanya pada amanah yang diemban. Beliau adalah hamba sekaligus utusan Allah. Sehingga beliau bergelar Rasulullah. Rasul yang bertugas menjalankan dan membawa syariat baru bagi umatnya. Syariat bentuk peribadatan saja yang berubah dari Rasul sebelum beliau. Namun, konten keimanan tetap sama yaitu tauhid, mengesakan Allah. Pesan tauhid yang dibawa Nabi Adam AS sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Nilai yang ditekankan dalam pesan dakwah beliau adalah perubahan akhlak. Karena, ia diutus hadir di dunia sebagai nabi penutup adalah untuk memperbagus akhlak manusia (al-Hadis). Akhlak yang benar sesuai dengan syariat Islam, yang mengajak pada yang baik dan mencegah dari yang buruk. Akhlak diri diperbaiki demi tercapainya predikat insan kamil, manusia terbaik. Itu dapat dipahami dengan membaguskan akhlak kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan agama, dan ini dikenal juga dengan istilah hablun minallah. Dan juga membaguskan akhlak kepada manusia, manusia aman dari lidah dan kejahilan tangan kekuasaan serta mampu membahagiakan dengan penuh kebermanfaatan, dan ini dikenal dengan istilah hambun minannas.
Ikhtiarlah dengan sekuat tenaga untuk meneladani Nabi Muhammad. Beliau telah mencontohkan, sudah tentu dapat diikuti oleh umatnya. Karena ia selalu menekankan bahwa status dirinya adalah sebagai hamba sama seperti kita. Ini bukan berarti mempersempit kemuliaan beliau, hanya sebagai motavasi bagi manusia sekarang yang cenderung kebablasan terjebak dalam lingkaran duniawi. Para pemuda harus diperkenalkan kembali sosok agung yang dapat dijadikan idola dan inspirasi hidup. Inspirasi yang membawa janji kebahagian yang kekal abadi, yaitu surga yang dicapai dengan cara mengingkut risalah Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar