Di judul tersebut menggambarkan pentingnya mendoakan orang lain. Berdoa bagi umat Islam hanya boleh dilakukan kepada sesama muslim saja. Ini merupakan peraturan yang mutlak yang harus diketahui oleh pengamal agama. Sebab mendoakan orang yang bukan seiman itu dilarang Allah, doa yang dipintakan untuk orang lain yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhannya. Ini menjadi pembatas antara yang Islam dengan non Islam. Bukan berarti memutus silaturahmi, sekali lagi bukan. Karena ada batasan tersendiri yang harus diketahui oleh semua pihak. Sebab doa itu bernilai ibadah, ibadah itu haruslah murni untuk Allah. Jika orang Islam mendoakan non Islam atau ia didoakan oleh non Islam maka itu terputus sebab ada pencampuran ibadah.
Etika mendoakan harus diketahui oleh semua pihak. Terlebih bagi kita yang beragama Islam. Sesama umat Islam tentu harus saling mendoakan satu dengan yang lain. Baik diketahui maupun sembunyi-sembunyi, dan keduanya dibolehkan agama. Yang kurang baik itu ialah enggan mendoakan orang lain yang seiman dengan kita. Ini patut menjadi bahan evaluasi bersama, untuk saya dan anda pernahkah menyempatkan mendokan teman, sahabat yang seiman agar bersama-sama berharap mendapat rahmat Allah. Jika telah merutinkan mendoakan temannya, tentu itu harus dijaga. Namun jika belum, setelah membaca tulisan ringkas ini mulailah mendoakan.
Nuansa indah akan dirasakan jika setiap diri saling membantu dan mendoakan. Semua akan merasa terlindungi dan dipentingkan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Mendoakan agar selamat memiliki konotasi kita berusaha keras agar mendahulukan kepentingan umum dibanding kepentingan sendiri atau segelintir orang. Mendoakan agar selamat juga dipahami yaitu orang lain terlindungi dari sikap buruk kita. Tidak ada muncul rasa benci dan iri antara satu dengan yang lain. Ikhlas dalam membantu dan tulus dalam mendoakan, semoga semangat tolong-menolong dalam kebaikan tetap terbina.
Ini perlu menjadi perhatian bersama bagi kita umat Islam, sekali lagi bahwa mendoakan hanya berlaku sesama muslim. Namun, dalam membantu dan menolong terbuka bagi semua kalangan, tidak memandang agama dan latar belakangnya. Karena Islam hadir membawa kedamaian dan menjunjung tinggi budaya toleransi, tentu selama itu masih di wilayah muamalah. Orang Islam harus mampu menghadirkan diri menjadi agen perubahan dan pemersatu sebagai bentuk perwujudan semangat rahmatan lil ‘alamin. Dengan demikian, dapatlah diketahui dengan mudah bahwa menjadi orang Islam hendaknya berusaha menjadi pribadi yang taat kepada hukum Allah dan baik kepada seluruh manusia dan alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar