Senin, 26 Februari 2018

Mencintai Pemimpin_part 2

Dari tulisan sebelumnya telah diulas mengenai cinta kepada Nabi Muhammad. Sekarang untuk tulisan ini akan meneruskan korelasi kepemimpinan di masa Rasulullah dengan masa sekarang. Dalam Al-Qur’an, Rasul pernah sekali diingatkan Allah melalui surat ‘Abasa bahwa masalah pentingnya mendahulukan bagi orang yang membutuhkan hidayah daripada yang belum ada niat sama sekali. Yang ingin dilihat di sini, bahwa ketika Rasul belum paham tentang suatu tindakan maka Allah mengingatkannya.

Esensi dari kisah itu dapat ditarik pendapat bahwa pemimpin untuk masa sekarang juga tidak luput dari kekhilafan dan keselahan. Oleh sebab itu, sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya untuk berlaku mengingatkan jika ada pemimpin yang keliru dalam suatu kebijakannya. Cara dan proses mengingatkan ini juga perlu memperhatikan etika yang benar agar tidak ada yang tersinggung. Karena jangan sampai karena cara mengingatkan yang salah sehingga yang diingatkan tidak merespon dengan baik atas isi pesannya.

Nilai selanjutnya yang dapat diambil ialah Rasul ketika diingatkan langsung tersadar dan bergegas melaksanakan titah Allah. Jika dihubungkan dengan kepemimpinan selanjutnya hingga sekarang, sebagai pemimpin yang mendapat kritik dan masukan janganlah mudah tersinggung, marah atau malah merendahkan dirinya. Bukan itu yang diinginkan, sebab Rasul tidak seperti itu. Seharusnya, pemimpin ketika diingatkan ia berusaha segera mengevaluasi kinerjanya, mencari solusi dari permasalahan yang ada, dan berterimakasih atas saran peringatan dari rakyatnya.


Ini menandakan perlunya kesadaran yang utuh dari semua elemen masyarakat untuk menghormati para pemimpin. Karena menjadi pemimpin itu bukan perkara mudah seperti membalikkan telapak tangan, sekali lagi bukan. Pemimpin memiliki tanggungjawab besar karena ditanga-kekuasaannyalah arah kebijakan hukum berlaku ditetapkan. Selama pemimpin masih benar maka wajib mengikutinya, namun jika salah segera ingatkan untuk menyadari kesalahan dan mengevaluasi kinerjanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar