Diri hanya boleh merasa rendah, lemah, hina dihadapan Allah saja. Tetapi di depan manusia hendaknya menghindari merasa terpinggirkan karena ketenarannya, keahliannya, jabatan yang didudukinya dan banyak lagi. Karena dalam pandangan ajaran Islam, semua manusia statusnya sama di hadapan Allah, baik itu karena harta, keturunan, maupun kekuasan yang sedang dipegang. Ukuran kemulian disisi-Nya hanya manusia yang bertakwa, maka mari berloma mendekatkan diri kepada Allah.
Emosi yang cenderung negatif hendaknya diatur oleh setiap manusia dengan sekuat tenaga. Emosi yang dapat dikontrol akan melahirkan motivasi baru dalam bentuk semangat yang membara untuk melakukan perbuatan baik. Berdiri tegak, kokoh sehingga dapat menjadi teladan, tempat curahan hati, dan wadah menolong bagi masyarakat lingkungan sekitar. Umat muslim yang bisa bersama saling menasehati dalam kesabaran dan kasih sayang akan memunculkan budaya baru yany semua masyarakatnya cinta Allah dan Rasul Allah.
Nuansa demikian akan mewujudkan negara yang baik dan mendapat lindungan, ampunan dari Allah maha pemberi petunjuk. Sikap siap sedia dalam perjuangan dapat dimaknai dengan sebutan Jihad. Berjihad di sini bukanlah melalui jalan ekstimisme, melainkan melalui dakwah yang damai, bersahaja kepada setiap manusia baik yang setuju maupun yang menolak.
Ikhtiarlah dengan sekuat tenaga, pikiran, hati dalam menambah pengetahuan Islam. Lebih jauh lagi, umat muslim dapat menjadi baik ibadahnya jika semua mau meluangkan waktu membaca buku-jurnal agama Islam. Selain itu, dapat juga dengan mengikuti kajian-kajian keislaman baik dalam dunia nyata maupun dunia maya. Karena zaman sekarang sudah lebih banyak pengembangan ilegal, sehingga seolah-seolah bertingkah baik padahal kepribadiannya buruk. Ubah niat dan berikan tugas yang sepadang dengan porsinya. Tunduklah dengan cinta, dan tundukah dengan penuh kesyukuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar