Minggu, 28 Januari 2018

Merasa Cukup dalam segala hal

Diterangkan dalam berbagai ulasan di tempat lain, sifat manusia atau lebih dekatnya disebut fitrah selalu cenderung tidak merasa puas. Sudah mendapatkan berbagai sarana yang baik, tetapi masih saja melihat barang-barang yang lain yang sedang update. Sudah punya 1 ingin yang 2, 3 atau yang lain. Jika diikuti nafsu syahwat untuk saling menunuhi maka tidak akan berujung puas,. 

Enggan menerima masukan/ide juga mensyaratkan keamanan masa depan. Artinya, usaha menyampaikan dakwah dari pusat ke seluruh elemen masyarakat. Periode "tahun" dalam bentuk berupa tim yang siap sedia. Dengan demikian dapat dipahami bahwa usaha yang menyebar luas agama. Maka sudah waktunya meluangkan waktu untuk lebih merdeka dan melaksanakan apapun yang disuka, mau? 

Norma yang tertuang dalam Al-Qur'an, mengajarkan pada manusia untuk berlaku sederhana. Kesederhanaan itu dibingkai dengan nuanasa kegembiraan dan penuh kesyukuran. Agar yang terjadi pada salah seorang anggota masyarakat dapat dirasakan kehadirannya. Sehingga masyarakat dapat saling mendukung antara satu dengan yang lain. Juga kesederhanaan itu akan memperoleh sifat Qanaah atau dapat pula dikatakan Cukup. 

Ingatlah, cukup dalam segala hal merupakan capaian yang patut diapresiasi. Kecukupan terhadap sikap mental yang siap berjuang, fisik yang yang kuat dan sebagainya. Ini membuktikan bahwa merasa cukup di sini juga membuka hal yang serupi diterima teman. Sama dalam hal ini. Semoga setiap diri yang telah berusaha merasa cukup. Karena mereka patut diapresiasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar