Definisi 'abid dapat diartikan manusia yang menjadi hamba yang taat pada perintah Allah. Hamba yang paham tentang peran dan tugasnya menetap sementara di bumi. Kepahaman itu harus berujung pada kekonsistenan dalam menjalankan peran dan tugas sesuai yang disabdakan di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Efek-efek kebaikan niscaya akan bermuara pada setiap hamba yang taat. Diantaranya efek kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat nanti. Karena Allah telah sering berpesan melalui surat cinta-Nya, bahwa kebaikan/amal sholeh akan beroleh ganjaran yang besar. Tentunya, putusan memperoleh kebahagiaan itu adalah hak Allah, bukan yang lain. Tidak ada yang bisa menjamin lelaki baik dan taat akan beroleh syurga, atau tidak ada yang memaksakan kehendak pikiran bahwa perempuan yang lalai dan zalim akan tenggelam di neraka. Semuanya terpulang pada ridha Allah, maka selalu berharap pada-Nya sesuatu yang baik.
Neraka dan syurga ialah tempat peristirahatan terakhir manusia. Kedua tempat tersebut disiapkan untuk menyambut kedua jenis manusia yang memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda. Kebiasan yang berujung dengan membawa kitab di kiri maka tempatnya di neraka, lain pula kebiasaan yang berujung dengan membawa kitab di tangan kanan maka tempatnya pula di syurga. Oleh karena itu, setiap 'abid mempunyai pilihan, apakah ia konsisten dalam ketaatannya atau malah melepaskannya!
Ibrah yang dapat dipetik dari kutipan di atas bahwa hidup adalah pilihan. Pilihan yang menentukan masa depan, masalah kualitas dan martabat diri diukur oleh individu masing-masing. Maka sebagai 'abid hendaknya tetap mempertahankan keimanannya sampai saatnya ruh berpisah dari badan. Untuk itu bagi setiap manusia yang membaca tulisan ini, ayo mari kita mulai menjadi orang Islam yang taat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar