Selasa, 02 Januari 2018

Perenungan Utuh

Datangnya pagi bukanlah peristiwa tanpa rencana. Terbitnya matahari merupakan bukti setiap yang terlihat di muka bumi tunduk patuh taat menjalankan aturan Allah. Kepatuhan itu dikenal pula dengan sebutan sunatullah. Lalu, apakah manusia bagian dari skema rencana penciptaan?. Jawabannya tentu benar, karena manusia diciptakan bukan hanya sekedar penciptaan tanpa alasan, tetapi ada fungsi dan tanggungjawab yang harus diperankan sebagai bukti pengakuan adanya Allah. 

Esok, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Masa depan adalah rahasia Allah yang tertutup rapi tanpa ada yang mengetahui. Diantara tujuan yang dapat diketahui tentang adanya masa depan adalah Allah memberikan kesempatan bagi manusia untuk merenungkan bahwa setiap diri punya kebatasan kehendak. Untuk itu, perenungan yang terbaik adalah menyadari dengan benar untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dengan mengoptimalkan peran fungsi dan tangggungjawab sebagai manusia baik. 

Nama baik manusia ditentukan dari iman dan amal shaleh. Pada hari akhir setiap nama akan dipanggil, maka datanglah penuhi panggilan itu dengan senyum indah karena telah membawa bekal terbaik. Terdapat dalam pesan suci Allah bahwa bekal terbaik adalah takwa. Takwa dengan pengertian patuh tunduk melaksanakan perintah Allah dan dengan tegas menjauhi perihal buruk yang dilarang-Nya. 

Ikrar yang lahir dari perenungan mendalan lebih terasa dan berasa maknanya. Perenungan yang termanifestasi dari iman dan amal shaleh. Bisakah manusia bepikir sebentar tentang tujuan hidupnya? Tentu, sekali lagi tentu bisa. Manusia diberikan potensi akal yang harus membedah pesan Allah baik yang tersurat maupun tersirat. Tujuan akhir dari usaha tersebut hendaknya dapat menghantarkan setiap diri lebih dekat dengan Allah, dari posisi diam menjadi selangkah, dari berjalan menjadi berlari, semoga kelak menggapai ridha Ilahi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar