Senin, 08 Januari 2018

Memohon agar Disucikan

Dari rangkaian usaha yang telah dilakukan manusia untuk membersihkan diri, perlulah ditambahkan dengan bagian penting lainnya yaitu doa. Doa adalah bentuk permohonan dari manusia kepada Allah. Permohonan yang dilakukan dengan penuh pengharapan dan yakin akan dikabulkan. Permohonan yang akan menjadi pelengkap usaha manusia agar setiap tindakan baik yang dilakukan mendapatkan ridha dari Allah. Secara khusus, harapan pada Allah agar setiap manusia yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk dibersihkan dari kotoran dosa yang melekat pada setiap diri. 

Embun adalah buliran air bersih yang hinggap di beberapa kelopak daun dan tumbuhan lain. Embun sebagai air bersih yang berasal dari udara lembab yang menggumpal yang hinggap turun ke bawah, merembes lalu menguap pergi terbawa angin atau terkena terik matahari. Analogi embun tersebut sebagai wujud alat penyuci kotoran dosa manusia yang mampu menghapusnya, menjauhkannya, dan meyakinkan manusia untuk tidak mendekati kotoran dosa lagi. Karena, jika sudah bersih akan asing untuk kotor, maka ia akan lebih dekat bersama kebersihan yang lain. Yaitu, menambah dan meningkatkan diri untuk mendekati Allah Tuhan pembersih jiwa. 

Nilai akhlak yang bersumber dari hati bersih, ia tetap berontak jika manusia mengerjakan keburukan. Ini berarti, bahwa potensi manusia yaitu hati, sudah dibekali keajaiban untuk merasa dan peka atas perilaku manusia. Jika perbuatan itu baik, maka hati akan mendukungnya. Dukungan itu ditandai dengan semakin termotivasinya diri untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah. Namun, jika perbuatan itu buruk maka ia akan menolaknya dengan keras. Penolakan itu ditandai dengan membuatnya tidak tenang, risau, penuh sesak dan kesal yang akan menyusahkan diri manusia. Manusia yang berjalan bersebrangan dengan nurani pada hakikatnya ia membohongi diri sendiri dan menyiksa batin. Sehingga ia berusaha menutupi kesedihan itu dengan melakukan perbuatan tercela lain yang membuatnya bahagia. Tapi, bahagianya itu hanya sebentar saja, setelah itu teringat kembalilah kesalahannya. 

Ikrarkanlah permohonan itu dengan lirih, yang terdengar oleh telingamu. Mohonlah berulang-ulang tanpa bosan. Jika melakukan kesalahan segera minta ampunan, lalu melakukan kesalahan lagi bertaubatlah segera. Karena, sebaik-baik manusia jika ia salah dan khilaf maka ia langsung tergerak untuk meminta ampunan. Apakah Allah mengampuni? Tidak ada seorangpun yang mengetahui, karena itu hak prerogatif Allah. Manusia hanya punya batasan pada usaha dan doa. Maka mulailah memohon. Jika enggan memohon, bukankah itu bagian dari sombong! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar