Senin, 22 Januari 2018

Tunduk bukti Cinta

Diperintahkan kepada manusia untuk tunduk pada Allah pencipta seluruh alam. Ketundukan itu bukanlah karena terpaksa tetapi lahir dari lubuk hati yang paling dalam, yang bersih dan suci mencintai-Nya. Ketundukan itu dapat juga dimaknai mengakui Allah adalah Tuhan yang wajib disembah dan dipatuhi segala titah-Nya. Bukti pengakuan itulah yang dikenal dengan iman, yaitu dibernarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dipraktikkan dalam bentuk amal saleh. 

Esensi lain yang ditemukan dari ketundukan itu ialah hanya Allah yang maha mulia, sedangkan yang lain tidak ada yang menyerupai-Nya. Sudah sepatutnya sebagai umat Islam yang baik hendaknya menjunjung tinggi pelaksanaan ibadah kepada Allah. Sebab, telah dinasihatkan dalam ajaran Islam bahwa hendaknya shalat, ibadah, hidup dan mati hanya untuk dan karena Allah penguasa alam semesta. 

Nikmat yang tidak terkira bagi mereka yang beroleh syurga kelak, sebab mereka telah mendapatkan buah dari kerja kerasnya dalam berlomba-lomba dalam kebaikan. Karena berlomba-lomba dalam kebaikan itu juga bentuk dari ketundukan kepada Allah. Sebenarnya, tidak ada alasan lagi bagi mereka yang mengaku beragama Islam untuk tidak tunduk pada-Nya. Ajaran Islam menekankan pada setiap pemeluknya untuk benar-benar menjadi muslim yang baik, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah sampai ruhani berpisah dari jasmani. 

Ingatlah untuk selalu dan tetap tunduk kepada Allah, karena tidak ada satu bentuk, wujud, tuhan lain yang patut dipuja-puji selain Allah pencipta hakiki manusia. Tunduk dengan kecintaan itu akan membuahkan ketenganan batin, kejernihan berpikir dan merdeka dalam melakukan perbuatan. Karena dirinya sudah terpaut hati dengan pencipta hati itu sendiri, Allah SwT. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar