Disetiap mengakiri bacaan Al-Fatihah, kita sebagai makhluk terbaik, secara khusus kita sebagai umat Islam hendaknya tetap merutinkan berzikir dan berdoa kepada Allah. Zikir dan doa tersebut berulang-ulang diucapkan dalam ibadah shalat. Sisi lain, melafazkan kata Amin ialah merasa telah siap dan saudara atas putusan dan kehendak dari Allah. Selanjutnya dirinya seyogyanya terbuka menerima masukan dan saran dari teman untuk kebaikan diri.
Esensi yang didapatkan diantaranya makanan yang kurang enak, bosan di dalam kamar, dan banyak lain. Itu semua bagian dari takdir qadha dan qadar. Selanjutnya, manusia yang telah berusaha untuk berdoa kepada Allah, agar semua yang direncanakan dapat terealisasi dengan baik. Maka harapan kita sebagai manusia dituntut untuk selalu taat melaksanakan pedoman hidup baru.
Nilai yang perlu menjadi perhatian kita bersama yaitu segala rencana manusia dapat tercapai jika Allah mengatakan iya, namun jika tidak akan ada usaha tambahan. Rencana Allah selalu dan tetap berada di atas rencana manusia. Manusia diajarkan menggunakan pikiran dan agama untuk kebahagiaan di dunia ini dan akhirat nanti.
Intisari dari uraian singkat di atas, mengajarkan kepada manusia untuk selalu berdoa dan berharap kepada Allah. Insya Allah, apapun yang terjadi tentu membawa kebaikan dan kemudahan yang lain. Lihat dan renungkan surat Al-Insyirah/alam nasyroh, yang di dalamnya dimuat dan ditegaskan tentang pola berinteraksi dengan baik. Yaitu dibalik kesusahan ada keumdahan, di saat ada kesedihan maka kebersamaannya adalah kebahagiaan yang hakiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar