Kamis, 25 Januari 2018

Sujud tandanya Patuh

Di dalam diri ada yang bernama ruh, ruh ini merupakan elemen penting yang mempunyai potensi spiritual. Dengan ruh, tubuh/jasmani menjadi bertenaga dan bercahaya. Bercahaya dalam pengertian tergambar pada diri untuk menjauhi perihal buruk yang akan merusak, dan berupaya mendekat kepada sesuatu hal yang memperindahnya. Ruh mampu mengubah setiap pesimis menjadi optimis. 

Energi ruh ini harus selalu dikenalkan dengan sujud. Bukti ruh di atas telah jelas begitu pentingnya, namun sujud adalah wadah kembali sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah. Sujud merupakan media bagi kita untuk selalu mengingatkan ruh untuk selalu dekat dengan Allah. Ruh ini yang memotivasi jiwa raga untuk tunduk patuh mendekatkan diri pada-Nya. Sujud sambil terisak mengingat dosa dan kesalahan lalu mengucapkan doa meminta ampun. 

Nurani manusia tidak bisa dipinggirkan manakala ia dihadirkan pada sujud. Terkenang semua perbuatan yang sia-sia, teringat kembali masalah yang berlalu, tidak terasa air mata membasahi pipi lalu jatuh di sejadah. Ya Allah, ampuni kami yang lengah, lupa, lalai, dan sengaja meninggalkan Engkau. Kami merasa pantas dan cukup dengan usaha sendiri tanpa sedikitpun bantuan-Mu. Tetapi ternyata kami salah, kami tidak sanggup membohongi nurani sendiri. 

Indah terasa pada waktu sujud, mengadu sepuas diri, berlama-lama bersama-Mu berdua saja. Sujudku belumlah cukup selama ini. Kapan lagi Engkau berikan lagi pada kami nikmatnya dan indahnya sujud itu. Terkadang kosong dan hampa yang terasa pada saat sujud, dosalah yang menutupi cahaya-Mu, kesalahan lah yang membuat kami buta padahal terang benderang. Dengan ini, kutanaikan sujud dengan sepenuh hati, bukti syukurku dan kepatuhanku pada-Mu Rabbi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar